Salah
satu komponen terpenting dari aktifitas berwisata adalah tersedianya
transportasi yang layak dan nyaman bagi semua wisatawan. Banyak kenangan di
masa lalu selama menjadi tour operator, khususnya pada periode di bawah tahun
2007. Sering sekali program tour yang dijalankan mengalami hambatan dikarenakan
distorsi perjalanan berkaitan dengan kerusakan armada bus di tengah perjalanan.
Anda bisa membayangkan seperti apa amarah para wisatawan yang telah membayar
mahal dan mempercayakan perjalanan mereka kepada kita selaku tour operator bila
ternyata akhirnya mengalami hambatan perjalanan yang sangat fatal. Itulah layanan Sewa Bus Medan di masa lalu yang penuh liku-liku dan terkadang menorehkan duka dan kegalauan di hati kita.
Beberapa
faktor yang sering mempengaruhi lancarnya perjalanan tour di masa itu antara
lain:
- Tidak
tersedianya armada baru di Medan untuk layanan Sewa Bus Pariwisata Medan. Pada
masa itu hanya ada armada setengah tua yang ready, termasuk layanan sewa medium
bus medan pada masa itu.
- Masih
terbatasnya armada Bus Pariwisata di Medan, sehingga pada saat high season
tidak ada pilihan lain, kita harus menggunakan armada apa adanya. Dengan
demikian persaingan untuk tampil menjadi yang terbaik saat itu dalam hal armada
wisata belum maksimal.
- Masih
kurang profesionalnya travel agent penyedia bus wisata disebabkan masih
minimnya persaingan.
Berbanding
situasi saat ini, Kota Medan kini berpacu dalam mutu untuk menampilkan
produk-produk bus pariwisata yang berkualitas super untuk memenangkan pasar
termasuk Toyota Hiace dan Isuzu Elf.
Armada-armada berusia renta telah
terpinggirkan oleh hadirnya Rental Bus Pariwisata Medan yang baru dan tangguh. Saat ini
untuk layanan transportasi wisata di Medan tidak kalah bersaing dengan
kota-kota wisata lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Lombok,
Jogjakarta dan lain-lain.
Seiring
dengan telah beroperasinya Bandara Silangit atau dikenal juga dengan nama
Bandara Sisingamangaraja XII di Siborong-Borong, masalah sewa mobil dan sewa
bus kembali menjadi perdebatan. Inti dari perdebatan itu sesungguhnya adalah
masalah tanggung jawab, profesionalisme dan harga jual.
Rental bus dan rental
mobil yang ada di Bandara Silangit dan ditangani langsung olehn provider
setempat mungkin harganya lebih murah dari segi materi, namun seringkali
wisatawan mengeluhkan prilaku driver yang dinilai tidak profesional. Hal ini
masuk akal karena driver yang berasal dari Medan telah puluhan tahun
berkecimpung di dunia pelayanan wisatawan. Tentu saja hasilnya berbeda, di mana
service harus selalu nomor satu dibandingkan harga.
Para provider sewa bus dan
sewa mobil dari Medan tentu saja akan memasang harga lebih tinggi karena
cost-nya tentu lebih mahal di mana mereka harus menjalankan armada kosong (empty
run) dari Medan atau kembali ke Medan atau kedua-duanya bila jadwal ketibaan
wisatawan start dan finish di Bandara Silangit.